Friday, January 30, 2009

Grand Indonesia




[Imlek-an]

Percaya deh, bukan cuma saya aja yg norak dengan foto2 di mall ini...
Tua, muda, keturunan tionghoa, bule, pribumi, anak kecil, ibu-ibu, cowo, cewe, you name it... Semuanya foto-foto di Grand Indonesia. heuheueheuheu.

Hari itu juga ada fountain show, alias pertunjukan air mancur. Dimana air mancur menari nari dengan disinari lampu laser berwarna warni dan diiringi oleh musik orkestra (+vokal) yang sangat megah. Yang saya inget cuman lagu "Dont Cry for me Argentina". Yang nonton buanyakkk bgt jadi saya ampe kehalangan liatnya. Wuduuuh berasa di Eropa, hahahaha

Info penting: Saya ketemu 3 orang arteiiissss : Nenat Bago (lagi berdua nangkring di cafe sama cowo, hihihih), Lulu Tobing (mungil bgt, jerawatan), Ully Herdinansyah (kulit mukanya ngga fresh, berkantung mata, agak keriput, beda sama di TV).

The Dreaming Stories Fest. @ blitzmegaplex Grand Indonesia




Dreaming Stories: Australian Indigenous Cultural Festival di blitzmegaplex tanggal 22 - 26 Januari 2009.

Festival yang diadakan oleh Kedutaan Besar Australia ini selain mempertunjukkan berbagai kebudayaan penduduk asli Australia di Grand Indonesia Shopping Town, juga akan ada screening berbagai film asli Australia di blitzmegaplex Grand Indonesia.

Yang seru, menghadiri acara Festival Dreaming Stories memberikan kesempatan untuk pergi ke Sydney gratis!

Film yang saya tonton:
Yolngu Boy | Minggu, 25 Januari 2009 (19:00 WIB)

Directed by Stephen Johnson

Lorrpu, Botj dan Milika, tiga bocah Yolngu (Aborigin) yang pernah berbagi mimpi menjadi pemburu sejati. Tetapi, banyak yang berubah ketika mereka remaja. Botj jadi berandalan sehingga pernah masuk penjara. Milika lebih suka main sepakbola dan merayu cewek. Hanya Lorrpu yang masih melaksanakan budaya Aborigin dan berniat mencapai mimpi lama mereka. Suatu kali Botj melanggar batas dan terancam kembali dipenjara. Lorrpu harus memilih antara masa depannya dan menyelamatkan masa depan sahabatnya. Maka ketiga pemuda ini memulai petualangan mereka ke Darwin untuk membela Botj di depan ketua suku Dawu. Sepanjang perjalanan, mereka harus menggunakan segenap kemampuan dan insting mereka, pengetahuan kuno suku Aborigin, serta kekuatan persahabatan mereka.

Pusat Primata Schmutzer




heuheueheuheue Imlekan saya & Dyah bertemu the Gorillaz...

Ragunan Zoo




Kebon Binatang Bandung juaaauuuh buangeeedth deh sama kebon binatang Ragunan! Bonbin Ragunan masih sangat asrrrri, luas tentu saja, kandangnya gede gede dan jauuuh lebih terawat & lebih bagus. Binatang2nya juga tampak lebih sehat. Tiket masuknya murah, cuman 4000 perak. Mengingat tiket masuk bonbin Bandung 10000 ajah yang begitu pintu masuk langsung ketemu kandang!

Transport ke Ragunan sangat mudah, cukup naik busway ke arah Ragunan. Berhenti di halte terakhir. Kaki saya suakittt udahnya, berjalan jalan selama lebih dari 5 jam (dari jam 11 siang sampe jam 4 sore!) pake wedges pulaaa. Punggung kaki saya sampe sekarang masih belang. hahahaha. oleh2 dari bonbin Ragunan.

Saya & Dyah juga kebetulan ketemu sama orang2 dari pabrik perusahaan tempat saya berkerja, yang letaknya di Bogor! Kebayang deh perjuangannya untuk sampai ke Ragunan, entah berapakali ganti bis. Kita lalu foto2, spotnya ga buanget, di depan kandang ular anaconda bayi... heueueheu

Tempat yang bagus di Ragunan selain danaunya : Pusat Primata Schmutzer (next album)

Wednesday, January 14, 2009

[Movie] The Oxford Murders

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Mystery & Suspense
~Pembunuhan yang berhubungan dengan teka teki matematika~

Cast:

* Elijah Wood - Martin, an American student
* John Hurt - Arthur Seldom, a British authority on logical series.
* Leonor Watling - Lorna, a Spanish nurse
* Julie Cox - Beth Eagleton, a musician, daughter of Mrs. Eagleton.

Personal Comment:

Gw selalu tertarik dengan serial dan film yang berhubungan dengan teka teki. Apalagi yang maen Elijah Wood, widi~h eye candy banget kan? Udah gitu Blitz exclusive, cuman ada di Blitz, ga ada di 21 cineplex, hehehe

Film ini agak susah untuk diikuti, gw kira cuman gw sendiri yang merasa agak bodoh. Ternyata teman gw pun merasakan hal yang sama XD Settingnya kehidupan kampus di Oxford, yang berhubungan dengan mahasiswa dan dosen yang berkutat dengan penelitian rumus-rumus matematika. Skenarionya agak rumit, dan banyak menggunakan kosakata sulit [teks terjemahan cukup membantu sih].

Gw terpana dengan monolog luar biasa dari John Hurt di awal film, betapa matematika yang katanya menawarkan kebenaran absolut di muka bumi, ternyata masih mengandung banyak hal yang tidak pasti. Jika matematika saja penuh dengan keraguan, lalu bagaimana dengan segala hal lainnya dalam kehidupan kita? Semuanya penuh dengan misteri.

Mahasiswa S2, Martin [Elijah Wood], datang jauh jauh dari Amerika dengan keinginan kuat untuk dapat menyusun thesis dibawah bimbingan Professor Arthur Seldom, seorang pakar peneliti matematika kenamaan. Tapi kenyataan ternyata tak seindah bayangan. Martin, yang udah bela-belain tinggal di rumah host parent yang adalah teman lama Prof. Seldom, menemukan bahwa Seldom tidak sesuai harapannya. Martin pun lalu memberesi barang-barangnya, untuk segera pulang ke Amerika.

Selesai berkemas, Martin tiba-tiba bertemu dengan Seldom di depan rumah host parent-nya. Kaget dengan kedatangan Seldom kesitu setelah pertemuan pertama mereka yang tidak menyenangkan, keduanya terlebih-lebih kaget ketika menemukan Mrs. Julia Eagleton, sang host parent Martin sekaligus teman lama Seldom, meninggal dengan mengenaskan.

Martin, yang menyimpulkan bahwa pembunuhan tersebut adalah rangkaian dari serial pembunuhan, akhirnya tertantang untuk mengetahui siapa sang pembunuh. Dan yang lebih penting lagi, memecahkan teka teki matematika untuk tau siapa korban selanjutnya. Sang Profesor, Seldom, mengatakan bahwa dirinya sudah mengetahui jawaban misteri, tapi dia tidak akan memberitahu Martin, supaya Martin memecahkan sendiri. Martin makin tertantang.

Korban-korban berjatuhan. Tapi semuanya mati dengan terlihat wajar. Apakah ini pembunuhan yang tidak ingin terlihat seperti pembunuhan? Lalu siapa sih orangnya yang mengirim kode-kode matematika sulit, seolah ingin membuktikan dirinya sebagai ahli matematika jenius?

Lebih baik jangan nonton sendiri, supaya ada temen buat diskusi, kekeke...

Mata biru Elijah Wood indah sekali, tapi adegan ciumannya [yang berkali-kali] terlalu napsu!! Padahal gw berharap dia beradegan ciuman dengan lebih mesra dan lembut. Ciuman penuh napsu kaya gitu [bahkan di tengah2 orang banyak] mau ga mau rada bikin ilfeel, secara otak gw lagi njelimet mikirin teka teki, ini malah teralihkan dengan keilfilan melihat Elijah ciuman napsu sama emak emak, yuk deh.... Belom lagi adegan ML dengan spaghetti, yaikssss.... Coba aja cewenya jauh lebih eye-candy... Mungkin gw ga bakalan terlalu yaiks ngeliatnyah...


Monday, January 12, 2009

Nonton @Blitz Megaplex Grand Indonesia

Dengan harga tiket masuk 50 ribu rupiah saja untuk weekend (Jumat-Minggu). Uduuuuh mahal ajaaah… Tapi tepatnya apa sih yang ngebedain tempat ini sama Blitz Megaplex di Paris Van Java Bandung ? [yg harga tiketnya 25ribu?]

Penasaran pengen tau… Kalo bisa sih sekalian nyobain kelas satin yang harganya 4 kali lipat dibanding yang reguler, ato kelas velvet [menonton diatas kasur yg empuk&nyaman] yang harga tiketnya nyaris 250 ribu… Gw ngebayangin deh kalo nonton di kelas velvet, pilih filmnya yang midnight, jadi abis nonton langsung bobo diatas kasur, kekeke… Tiket nontonnya sekalian jadi tiket nginep.

Hari Kamis kemaren gw iseng-iseng ikutan kuis mingguan di www.blitzmegaplex.com. Pertanyaannya guampang banget, nanyain judul film terbarunya Jim Carrey. Pastinya YES MAN kan bukan YES JACK? Hehehe. Taunya besoknya langsung dapet imel notofikasi, yang isinya gw menangin 2 tiket nonton. Hohohoho langsung aja deh gw pamer sama temen-temen kantor gw yang lain. Pertanyaan berulang yang diajukan: “Kok bisa? Gimana cara ikutan kuisnya?”. hohohohoho.

Jadi deh hari Sabtu gw langsung meluncur [pake busway] ke Grand Indonesia bareng salah satu temen kantor, yang juga satu kosan, Dyah. Setelah meraba-raba perkiraan lokasi, akhirnya kita nemuin tempatnya. [Ralat: sepertinya nemuin] Waktu itu kita udah hampir nyampe di bunderan HI. Gw tanya Dyah, yang di bunderan HI itu bukannya Plaza Indonesia yah? *gw telat mikir* Dyah bilang Plaza Indonesia dan Grand Indonesia itu sama. *gubrag* sotoy banget nih anak Surabaya , wakakakaka, secara yaaa dari judulnya aja udah beda, ya pasti beda lah... Untungnyaaaa~ Plaza Indonesia tepat di seberangnya Grand Indonesia , jadi kita gak nyasar-nyasar amat, hahaha, kecuali untuk nyari pintu masuk yang pas bagi pejalan kaki seperti kami :D

Beuh.. ada East Mall dan West Mall segala… Isinya butik butik mahal semua. Langsung aja deh kami berdua nyari lift biar cepet nyampe, karena Blitz ada di lante 8. Di dalam lift yang penuh dengan ibu-ibu gaya , tiba-tiba liftnya muandeg dan ibu-ibu langsung panik dan pada pengen keluar. Gw sih nyante-nyante aja, walo belom pernah mengalami kejadian terjebak di lift sebelumnya :D dan setelah berhasil lolos dari lift yang mandeg, kami segera beralih ke lift yang lain dan menuju lante 8…

Blitz Grand Indonesia bagus banget. Gw berasa kaya orang udik. Hehehe. Begitu masuk, udah ada cafĂ© bernuansa putih dan marun yang sangat elegan menyambut kami. Bagian Informasinya ada di dalem kerucut raksasa transparan yang cute banget. Dapet deh tiket gratisnya, yang bisa langsung dipake saat itu juga, bebas buat nonton film apapun. Setelah berunding, akhirnya gw & Dyah milih “The Oxford Murders”, film barunya Elijah Wood. Ga jadi nonton YES MAN deh, soale setelah dipikir-pikir, tu film ngga Blitz Exclusive, di 21 juga ada, kekekeke

Masuk ke dalem, makin bagus aja deh si Blitz ini. Ada lounge tempat tunggu dengan sofa empuk dan bantal-bantal, yang dipisah antara smoking dan nonsmoking, udah gitu disediain pula koran Kompas keluaran hari itu, beberapa eksemplar. Karpetnya empuuuk bgt. Untung gw gak tergoda untuk lepas sandal dan duduk di bawah, hahahaha. Not to mention tempatnya masih agak sepi, karena masih jam 2 siang.. Nyaman banget deh pokoknya. Setelah itu kami langsung ngintip TOILETnya, yang denger-denger sih bagus banget. Wiiiiih nuansanya hitammm, bersih dan wangi, dengan penerangan yang agak remang remang, dan wastafel yang juga hitam serta cermin full-body yang bisa buat ngaca sebadan-badan dari atas ampe bawah. Gw tampak langsing dengan skinny jeans dan sandal wedges, kekekeke. Cerminnya bagus berarti. Tapi… toilet duduknya tetep warna putih. Toilet Blitz GI oke sekali sepertinya buat photoshoot. Dyah langsung nyesel ga jadi bawa kamera, dan gw langsung teringat sama WC BSM yang gak buanget dan harus bayar.

Gw dan Dyah trus liat liat poster pelem-pelem. Yang bagus adalah poster…. errmmm bukan poster sih, kaya dari duplex guede gitu, punyanya The Spirit & Fast Track No Limits yang di masing masing poster-duplex itu ada TVnya! Masing-masing film memutarkan trailer dari film-film itu. Gw langsung teringat sama trailer di 21 cineplex yang BISU. *krik krik krik…*

Setelah puas melihat-lihat kita balik lagi ke lounge dan duduk menunggu dengan manis disitu. Di seberang kanan lounge ada sebuah display room yang majang beraneka laptop. Di salah satu screen yang menghadap ke arah luar, ada orang yang lagi ngebuka Internet Explorer. Seketika itu gw langsung berfikir: Mungkin aja itu adalah fasilitas warnet berlaptop canggih dan gratiz yang disediakan Blitz!! Gw tergoda untuk masuk dan nyobain browsing di salah satu laptop-laptop itu… Tapi setelah dipikir-pikir gw ga jadi masuk, takutnya khayalan gw belebihan dan takutnya itu beneran tempat jualan laptop, kekekeke.

Akhirnya gw dan Dyah masuk ke studio. Tandanya penonton udah boleh masuk studio adalah ketika lampu dengan angka 1 atau 2 dst [dalam hal film yang akan gw tonton adalah angka 8] menyala di langit langit atas pintu. Ga ada tuh pengumuman : “Pintu teater 8 sudah dibuka, para penonton, bla bla blaaaaa”. Pinter banget kan ? Dan elegan tentunya. Karena gak bikin berisik. Penonton yang pintar seperti gw, cukup melihat lampu itu udah nyala ato belum. Gw juga baru tau setelah dikasihtau sama mba’nya sih, heuehueheuehu….

Gw kemana ajaaaaaa? Blitz Bandung ga punya fasilitas-fasilitas sebagus Blitz Grand Indonesia kan ? Gw baru 2 kali sih nonton di Blitz PVJ tapi emang Blitz Bandung mah biasa aja kan ? WCnya biasa. Kaya 21 aja… Ato jangan-jangan gw berhalusinasi pas nonton di Blitz PVJ? *jadi gak yakin*

Dan… Studionya….

Kursinya hitam semuanya. Lebar dan tinggi. Studionya langit-langitnya tinggi dan lapang. Jarak antara deretan yang satu dengan yang lain sangat lebar. Widih, tambah-tambah kaya orang udik deh gw….. Dan Dyah tentunya.

Filmnya sih agak bikin mumet, tapi mata birunya Elijah Wood terlihat cemerlang sekaliiiii~ di bigscreen.

Dyah langsung gw suruh ikutan kuiz lagi minggu ini.

Siapa tau dapet tiket gratisan lagi, hihihihi…


Saturday, January 10, 2009

03.01.2009 : Sky FM - Wa Le - BIP - BSM




Ternyata ini cuman foto yang di Wale ajah, kekeke. the journal. Abis dari Wale Dago Pakar kami lanjut ke BIP [gagal nonton] lalu ke BSM [Solaria; 21 cineplex]. Tanoshikatta deshita~~





Thursday, January 8, 2009

[Chicklit] Si Gila Belanja Punya Bayi - Shopaholic and Baby

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Other
Author:Sophie Kinsella


SINOPSIS BUKU:
Becky Brandon (dahulu Bloomwood) kembali lagi dalam petualangan shopaholic-nya yang paling menegangkan!

Betapa indah hidup Becky! Bersama Luke, ia sedang sibuk mencari rumah baru (harus ada Kamar Sepatu-nya...), dan yang lebih penting, ia sedang menantikan kelahiran bayinya! Tak ada lagi yang membuatnya lebih gembira, apalagi setelah ia menyadari belanja ternyata bisa membantu mengatasi mual-mual di pagi hari. Duh, betapa panjang daftar belanjanya! Semua harus yang terbaik untuk si bayi: kamar bayi rancangan desainer, kereta bayi paling keren dan canggih, hingga dokter kandungan paling top langganan selebriti.

Masalahnya, dokter selebriti itu ternyata adalah Venetia Carter, mantan pacar Luke yang glamor dan intelek. Tapi tentunya hal itu tidak jadi masalah buat Becky, kan? Atau...?

KOMENTAR SAYA:
Dari rangkaian series Shopaholic, buku ke-4 "Shopaholic & Sister" agak mengecawakan. Saya gak gitu suka sama karakter Jess, kakak tiri Becky. Entah kenapa ya, kok rasanya itu tokoh kurang hidup, terlalu fiktif. Walau demikin buku ke-4 lumayan menghibur juga sih, dengan adegan barang belanjaan bulan madu yang datang dengan 2 truk besar, dan apartemen penuh buanged barang barang, hihihi kebayang!! Well anyway, malah jadi ngebahas buku ke-4... Walo buku ke-4nya kurang menggigit (emangnya kuda?), tentunya ga mengurangi minat saya untuk buku ke-5 ini...

Marilah kita membahas buku ke-5. Dari judulnya aja udah ketauan: Si gila belanja pasti tambah gila buat ngebeliin barang barang buat bayinya! Bab pertama aja udah konyol banget deh, si Becky berusaha melakukan sonogram sendiri terhadap kandungannya, supaya bisa tau jenis kelamin bayinya. Yang ternyata dia malah melakukan sonogram pada kandung kemihnya!! Aseli saya ngakak sendiri baca adegan ini... hahahaha... Poor Becky... Padahal segalanya akan lebih mudah (dalam hal belanja tentunya) jika Luke setuju supaya dokter membocorkan jenis kelamin bayi mereka...

Dan hanya Becky yang pindah dokter untuk supaya melahirkan dengan ranjang di sebelah Kate Winslet, hahaha. Luar biasa banget deh khayalan si Becky, sampe2 pengen ngelahirin pake air dan bunga teratai segala *ngebayanginnya kaya pake dukun*. Lalu muncullah tokoh Venetia. Yang dari awal aja udah ga banget deeeeh... Ini dokter katanya smart dan elegan, tapi kok malah nakut2in ibu hamil dengan strech mark dan varises? Kalo tekanan darah tinggi sih gw ngerti. Tapi varises kayanya gak perlu dibahas deh. Puhlease deh Venetia, lu kaya bukan cewe ajaaaaaaa! huh.

Berasa dejavu deh... Luke tetep gamau berbagi masalah kantor dengan Becky. Malah berusaha menutup2inya setengah mati. Luke gada kemajuan, tetep tertutup, dan pada akhirnya terjadi kesalahpahaman antara Becky-Luke. Tipikal Sophie Kinsella banget deh! walo di awal2 saya cukup suka dengan karakter Luke yang sering 'menggoda' dan bercanda dengan Becky, di tengah2 buku saya kecewa karena karakter Luke ga banyak berkembang.

Ada adegan yang ga penting : Becky ngantri beli kuda-kudaan lalu seorang ibu mengira anaknya Becky hilang dan terjadi kehebohan (ampe panggil polisi segala) yang disebabkan Becky berbohong kalo dia punya anak. Ini adegan terlalu lebay... Dan hikmahnya cuman mo nyeritain kalo ternyata diantara semua kereta bayi mewah milik Becky, dia akhirnya pake kereta bayi murah yang dipakenya buat bawa barang belanjaan. Di akhir buku Becky dapet julukan "Gadis dengan Kereta Bayi Jelek"... Ya ampuuun kasian banget si Becky.

Satu hal lagi yang kurang : adegan mesra! Adegan mesranya ga ada. Luke nya terlalu sibuk. Gw bahkan berharap akan ada adegan making love dengan ibu hamil... hihihihihi... Sayang sekali ga ada.... *kecewa berat* Di buku ke-4 masih mending, ada adegan making love di dapur, hihihihihihi

Sekali lagi masalah-masalah bisa dipecahkan: depstore Becky yang kosong melompong bisa diselamatkan dengan bantuan Danny Kovitz. Becky (ditemani keluarga& teman2 dekatnya) berhasil mengkonfrontasi Venetia, woooow, sesuatu yang tidak pernah terjadi di buku sebelumnya. Dia jalang berambut merah dan aku membencinya. You go girl!! Dan tentu saja Becky akhirnya bisa tampil di VOGUE dengan bantuan sang suami tercinta, Luke, di rumahnya Fabia.

Tapi sayang banget kok mereka gak balik lagi kaya yaaaaaaa??? Saya sempet berharap foto2 Iain Wheeler bisa digunakan oleh Luke untuk membongkar keburukan Iain, atau lebih baik lagi jika digunakan untuk memeras Iain Wheeler. Saya sih berharap peras aja si Iain Wheeler supaya Brandon Communications ga perlu bayar penalti karena memutuskan kontrak, dan mereka ga perlu menutup 3 kantor cabang di Eropa. Jadi mereka bisa dapet rumah impian mereka !!!! Ga ada salahnya kok dengan happy (SUPER HAPPY) ending....

Mungkin bakalan ada buku ke-6?? Kayanya saya gak puas aja gitu kalo Becky masi belom punya rumah dengan "Kamar Sepatu", hehehehe

[Trailer] KAWIN LARIS - Cinema 21

http://21cineplex.com/kawin-laris,movie,2003.htm
Uluh uluuuuh lama ga muncul, tiba-tiba Zumi Zola berkumis!!
[ i have to see Zumi Zola this movie ]

Monday, January 5, 2009

The Bartimaeus Trilogy : The Amulet of Samarkand, The Golem's Eye & Ptolemy's Gate

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Science Fiction & Fantasy
Author:Jonathan Stroud
Hanya satu kata : FAN-TAS-TIS ... !!!!

Untuk saya yang jarang sekali membaca buku2 fantasi (hanya terbatas di HP, TLOTR), trilogi ini bisa dibilang sangat MEMUKAU~. Sepanjang yang saya kenal, dari pengetahuan saya yang terbatas melalui film, serial tv dan lainnya, penyihir hampir selalu menjadi tokoh minoritas yang dianggap buruk dan dijauhi oleh masyarakat sekitar. Tapi buku ini menyajikan hal lain.

Penyihir adalah sekelompok komunitas elite di masyarakat, bahkan untuk menjadi penyihir saja dilakukan seleksi yang sangat ketat. Penyihir memiliki kekuatan bisa memanggil entitas makhluk halus mulai dari membantu pekerjaan kecil, sampai mendapatkan kekuasaan setinggi tingginya. Level penyihir sebanding dengan makhluk halus yang dimilikinya (marid, afrit, jin, foliot, imp), semakin kuat makhluk halus tersebut semakin dia ditakuti oleh orang lain. Tak heran jika pemerintahan dan jabatan penting lainnya dikuasai oleh penyihir. Rakyat jelata biasa (commoner) dianggap sangat rapuh karena tidak memiliki perlindungan sihir.

Penyihir tak berdaya tanpa makhluk halus mereka. Namun para makhluk halus ini pun tidak bekerja sukarela, melainkan karena dipaksa, mereka terikat pemanggilan oleh penyihir dan roh nya terancam hancur jika tidak menuruti. Penyihir sangat tamak, rakus, haus harta dan kekuasaan, sehingga para penguasa di London mendapatkan kekuasannya dengan cara menggulingkan pemimpin sebelumnya. Penyihir pun sangat pelit ilmu, sehingga 1 penyihir (master) hanya punya 1 murid.

Tapi yang paling menarik dari buku ini tentu saja sesuai judulnya : Bartimaeus. sang JIN berusia 5000 tahun, yang cerdas, penuh akal, licik namun kretif, dan penuh humor yang pintar namun kejam dan menusuk, yang membuat saya tidak tahan untuk menahan tawa atau menahan senyum dengan komentar-komentar "kejam"nya...

buku 1 : THE AMULET OF SAMARKAND

Penyihir berusia 10 tahun, Nathaniel, berhasil memanggil jin Bartimaeus yang berusia 5000 tahun. Karena mendendam pada seorang penyihir congkak bernama Lovelace, Nathaniel bermaksud memerintah Bartimaeus untuk mencuri Amulet Samarkand dari tangan Lovelace. Tanpa diduga, amulet tersebut ternyata akan digunakan oleh Lovelace untuk menggulingkan Perdana Menteri. Nathaniel lalu bertekad untuk menggagalkan rencana Lovelace, selain karena untuk membalaskan dendam karena seluruh "keluarga" nya dibunuh dengan sangat keji oleh Lovelace.

Menarik sekali membaca komentar Bartimaeus, apalagi catatan kaki dibawah buku (yang memperjelas maksud perkataannya), betapa sang Jin berusia 5000 tahun merasa begitu terhina karena dpanggil oleh bocah kecil! Bukan bocah kecil yang rendah hati, melainkan bocah yang sangat congkak dan kasar, namun memendam luka mendalam. Membuat saya ingin segera membaca kelanjutannya.

buku 2 : THE GOLEM'S EYE

Nathaniel menjadi salahsatu pejabat muda di pemerintahan. Dengan semangatnya, kepintarannya, sikapnya yang dingin namun efisien, serta ambisinya untuk memiliki kekuasaan, dia kini diserahi tugas untuk mengamankan London dari the Resistance, kelompok commoner yang memiliki niat untuk mengganggu pemerintahan. Namun dia dianggap gagal, (selain karena banyak yang iri padanya) dan masalah bertambah rumit dengan datangnya GOLEM secara misterius yang menghancurkan tempat tempat penting di London. Mengingkari janjinya kepada Bartimaeus, Nath akhirnya memanggil kembali jin tersebut, untuk membantunya... Karena makhluk-makhluh halus lain yang dimilikinya (tentu saja) tidak dapat diandalkan dibanding dengan sang jin berpengalaman perang 5000 tahun.

Ending yang sangat PINTAR dan BERKELAS !!!! Bagaimana semua konflik yang terjadi bisa mendapatkan pemecahan yang baik di akhir buku. Bartimaeus tentu saja tetap paling T.O.P dengan komentar-komentar kejamnya. Ptolemy (master terdahulu dari Bartimaeus) membuat saya penasaran, dan ingin mengetahui lebih banyak tentangnya. Bab favorit saya tentu saja yang berjudul "Bartimaeus", hehehehe....

buku 3 : PTOLEMY'S GATE

Wahhh senang sekali akhirnya Ptolemy dibahas lebih mendalam. Karakter Ptolemy yang cerdas, kharismatik dan memperlakukan Bartimaeus dengan sangat sopan membuat saya sangat terkesan, walaupun kemunculannya hanya sedikit. Lain halnya dengan Nath, semakin lama dia semakin seperti penyihir, sikapnya semakin kasar & dingin, perlakuannya terhadap Bartimaeus pun sangat biadab. Walaupun akhirnya sisi sisi kemanusiaannya kembali muncul, seiring munculnya tokoh Kitty Jones.

Jonathan Stroud kembali berhasil menciptakan ending FANTASTIS untuk saga lluar biasa ini. Thank you so much, Mr Stroud for giving my brain a very fantastic experience and an unforgettable memory of a life time!!!

This book is HIGHLY RECOMMENDED FOR YOU, GUYS!!!






Who's Dating Who?

http://www.whosdatedwho.com/celebrities/couples/today/whos-dating-who.htm
Hehueheuheue ini agak lame sebenernya. Nemunya gak sengaja, tapi barusan gw buka dan bikin gw agak penasaran untuk tau siapa lagi pacaran sama siapa sekarang.. [ celeb luar tentunya, bukan celeb indo, XDDD ] You name it lah, artis2nya & aktor2nya semua ada disini... Lengkap dengan status hubungan + lama hubungan. Silakan mencoba~

Saturday, January 3, 2009

Fast and Furious 4 (Official Trailer 2009)




Yes baby, the sexiest Paul Walker is back!!

*clak... clak...* <--------- suara iler menetes

[MV] Paramore - Decode (OST. Twilight)




on of the most played song on the radio : the song, the lyrics and the video fit so well with the movie~

[MV] Mariah Carey - Bye Bye




a really nice song & lyrics.
Semakin suka setelah nonton episode Mariah di Oprah.
Dese kurusan bo sekarang...

[MV] Craig David - Insomnia




Yang ini agak mendingan lah, terbantu kacamata item.
Bahkan David Blaine aja kelihatan lebih muda darinya.
Work out a little, babe!

[MV] Craig David - Officially Yours




Bo, dese sekarang udah tuir adanya...
dududududu padahal dulu ekeu fans beratnyah.
sekarang berasa ngefans sama om om, walo lagunya mah teuteup enakeun pastinya...

I love my friends!


Di sela sela kegiatan membaca buku "The Bartimaeus Trilogy", gw merenung. Tentang pertemanan. Gak perlu dijelaskan tepatnya apa (karena bakalan ada yang GR :D), yang jelas hal itu cukup mengusik gw.

Gw nelpon Nisa Kamis malam, pake Esia ngoceh (detail yang penting untuk disebutkan :D). Ketika obrolan mulai habis, ga disangka ternyata pikiran pikiran gw tentang pertemanan keluar dari mulut gw. Betapa gw merasa jauh dari "beberapa" teman-teman gw yang dulunya dekat sekali . Nisa mungkin ga ngerti gw lagi meracau tentang apa saat itu, yang jelas gw ngerasa cukup nyaman untuk akhirnya menjelaskan lebih jelas.


Gw ngerasa gak punya kemampuan untuk menjaga tali pertemanan tetap erat dengan "beberapa" teman. yang disebabkan oleh gw yang terlalu cuek, dan terlalu sibuk dengan diri sendiri. Kadang tiap kali pulang ke kosan, gw terlalu lelah dan hanya ingin segera tidur. Gw kurang peka, kurang peduli. Tapi di satu sisi gw merasa mereka pun ga peduli. Semua sibuk dengan urusan masing masing, kehidupan masing masing. People come and go. Dulu mungkin kamu dekat dengan teman A,B,C sekarang lagi dekat dengan teman X,Y,Z. Sangat wajar terjadi, bukan? Bukan berarti ga peduli sama A,B,C kan? Hanya saja sulit sekali untuk membuat semua teman tetap dekat.

Tali yang dulu dekat itu kini sudah jauh merenggang, tapi kenapa ketika tali mulai mendekat, kembali gw merasa diri gw dinilai? When was the last time we met, don't you want to know where have I been and things happened to me, instead of judging me? Kembali gw merasa gak nyaman. Bingung mau mulai dari mana.  Karena terlalu lama berjauhan, mungkin?

Lagi lagi gw menyadari gw bukan orang yang mengambil inisiatif dalam pertemanan. I am (or was?) not able to keep my friends close to me. Tapi kini entah kenapa sendirian itu nyaman. Dulu gw gak bisa lepas dari segrup teman. Merasa asing jika sendirian. Well... things change, many things change me.

Idih........ ngomong apa sih gw???!

Merepek adanya....

Pokoknya untuk semua teman yang dulu pernah dekat, yang dulu sering jalan bareng, pernah jalan bareng, ketawa bareng, ato buat semua teman yang pernah ngobrol sama gw, gw sayang kalian!! Dan gw masih sayang kalian!! Maaf kalo komunikasi saat ini terputus, bukan bermaksud ga peduli .... Gw bahkan sulit berkata kata sekarang...
Just call me, or send me a text message please.


By the way.................. kemaren gw senang sekali.

Kemaren gw jalan sama Santy, Nisa, Upiw & Ade ke Warung Lela. Ima & Tika kerja, Aca ada acara. Makanan di WaLe tetap enak walopun harganya naek. Kami foto-foto disana, tunggu aja uplotannya dari kamera mba Upiw, hueheuheu. And thanks to jeung Santy karena udah traktir kita!!! Lanjut ke BIP, tadinya mau nonton film "Bedtime Stories" karena gada pilihan lain. Tapi tiket yang jam 14.30 udah abis, dan Santy mau ke dokter gigi, akhirnya kami (minus Santy) pindah ke BSM. Ada yang ga nyaman gitu deh dengan banyaknya ABG di BIP dan menginginkan untuk pindah tempat, hihhihi.

Nyampe di parkiran BSM Nisa&gw muter muter nyari parkiran, sementara mba Upiw & Ade turun duluan beli tiket. Tiket "Transporter 3" untuk jam 16.30 udah di tangan, gak jadi "Bedtimes Stories" karena jadwal terdekat jam 21.00. Nunggu pelem diputer kita nyari tempat nangkring. Foodcourt penuh. Kami lalu beli makanan & minuman ke Giant. Lanjut nyari tempat nangkring. Nisa katanya laper, gw sih gak laper. Kaki membawa kami ke deket pintu masuk depan. Bimbang antara Solaria dan A&W, akhirnya Nissa masuk ke Solaria, yaudah deh gw & mba Upiw & Ade mengekor.

A&W dari dalam Solaria tampak lebih menggiurkan dengan jok kulit hitamnya (cih, bahasa gw udah kaya Stephanie Meyer gini, hahaha), apalagi liat poster 5000an dengan pilihan macam macam. Sementara pantat kami melesak di sofa tanggung yang keras Solaria, akhirnya pelayan datang bawa list menu. Gw ikutan mesen juga deh akhirnya, spaghetti bolognaise. Dan, gagal ajya. Spaghetti gw terlalu asam, sapo tahu mba Ima asin, makanannya Ade aneh, minuman terlalu manis, kayanya makanan mba Upiw & Nisa aja yang bener. Udah gitu teh yah, si pelayannya jutek jutek semua, ga ada ramah ramahnya sama sekali, mukanya kaya pake topeng plastik semua, gada ekspresi. Puhleaseee deh SOLARIA... ! *lirik Nissa*

Masuk ke studio. Nonton trailer. Nonton Transporter 3. Bo yaaaaaaaaaaah itu cewe bener-bener merusak pemandangan! Kulitnya yang bintik-bintik, gaya sok seksi, sok romantis, rayuan ga jelas, meaning banget seeeeeeeh! Actionnya lumayan, walo ada beberapa kesalahan (yang sudah disebutkan di postingan sebelumnya, kekekek). Endingnya ga pentiiing dengan adegan si cewe di perahu, anti klimaks kalo kata si Nissa mah.

Tapi lumayan deh gara-gara nonton Transporter jadi bisa mencaci maki kembali dengan cerdas dan lebay tentunya , dengan diprovokasi oleh gaya dua orang super lebay : Ima & Nissa. Sukses bikin ketawa ngakak, sampe keluar air mata, heuehuehue... Dan ga berentiiii terus terusan bahas si transporter di mobil Ade, ampe kasian sama yang nyetir ga bisa konsen karena penumpang di barisan belakang ribuuuuut sekali, kekekekekeke. I love my friends!


Saking semangatnya nih niruin gaya lebaynya si cewe Tranporter, pas di eskalator turun, Nissa ga nyadar kalo dia berada jauh di depan kami. Tepat di belakangnya adalah 3 orang cewe ABG berkerudung. Nissa tanpa tedeng aling aling, tanpa dengan seksama memperhatikan siapa yang berdiri di belakangnya, mau mengatakan/memperagakan sesuatu, tentunya dengan gaya lebay *tangan keatas, siap memperagakan sesuatu*. Dan langsung terhenti karena Nissa langsung malu begitu nyadar kalo orang2 yang dimaksud bukan gw, Ima, Upiw & Ade. Orang2 itu langsung ngetawain Nissa, kami ngetawain Nissa, dan Nissa juga ngetawain diri sendiri. wkwkwkwkw sumpah lucu pisan Nis. Thanks for entartaining us, babe.
*wkwkwkwkwk langsung kabur takut Nissa ngamuk diomongin di MP*


*balik lagi*
Oia, satu lagi yang penting: pake WC di BSM bayar!!! Bayar seribu rupiah dengan kondiri WCnya agak butut, tempat sampah buat tissue kebuka tanpa tutup, lantai becek, tissue yang disediakan hanya berupa tisuue gulung biasa, digeletakin begitu aja. Puhleeeaseeee deeeh di BIP aja yang WCnya jauh lebih indah, lebih wangi, lebih bersih dan alat alat lebih baru dan canggih, ga pake bayar gitu lhoooooo. Puhlease deh yang ngaku ngaku BANDUNG SUPER MALL elo tuh sama sekali ga super gitu lho!! Huh. FYI pake WC bayar 1000 beginian ada undiannya lho! Gila gak tuh!! Pake 10 kali gratis 1 kali mungkin?? Ato gratis menginap 1 malam di WC BSM?

Entahlah... gw ga membaca dengan seksama tulisan di kotak uang, karena gw keburu ngakak. Undian untuk pemakai WC BSM. Yang punya ide: SUPER IDIOT. Karena dengan kondisi WC kaya gitu, mana mau sih orang balik lagi kesitu?

   

Nonton (murah) di Bandung


I miss my city : Bandung.

Liburan natal dan tahun baru di Bandung ada satu niat yang ingin dilaksanakan: Menonton film-film di 21 di Bandung. Berhubung salah satu kegiatan gw di kantor adalah memantau film-film yang "now playing" dan "coming soon" di 21 cineplex, jadilah ada beberapa film yang diincar. *ups... i hope my manager do not read this :D*

Kalo dihitung hitung nonton di Bandung kerasa murah. Kalo di Jakarta, tempat yang paling dekat dengan kantor (dan kosan) adalah Senayan City & Plaza Senayan. Nonton di Sency pastinya lebih murah: 15 ribu weekday 35 ribu weekend, PS 25 ribu weekday 50 ribu weekend. Belum termasuk ongkos taxi perginya (karena gada kendaraan umum yang lewat kantor) dan pulangnya (kalo kemaleman) dan tentunya ongkos makan. Sementara kalo di Bandung, ga ngongkos (karena pake motor ato nebeng teman :D) dan rata-rata HTM 15 ribu (Senin-Minggu), bahkan di Braga City Walk HTMnya 10 rebu perak ajaaaa.

Film-film yang ditonton:
1. Madagascar 2 : Escape to Africa














Nontonnya waktu liburan Natal, ditemani oleh adik tercinta. Yang nonton banyaknya anak-anak dan ABG, ada juga ibu&bapak muda beserta anaknya. LUCU banget!! Karakter yang paling melekat adalah si kudanil terpopuler di danau: Moto Moto, dengan suara bassnya yang dalam dan kalimatnya : "Kamu begitu sintal" (yang ditujukan ke Gloria) =)) Banyak sih adegan lain yang bikin ngakak... *refresh memory* Salahsatunya pas si penguin kawin sama si boneka. Gw sempet terkecoh, gw kira yang merit adalah si kudanil semok Gloria dan si Jerapah. Tapi sayang durasinya bentar banget, 1 jam 15 menit. Gak kerasa!!



2. 3 Doa 3 Cinta














Ditonton setelah Madagascar 2, di studio yang ukurannya paling kecil di BIP, dan masih ditemani oleh adik (karena genggongan lagi pada sibuk ngehotspot). Hihihi kenapa yah gw tertarik sekali menonton film ini sejak gw liat trailernya? Mungkin karena pengen lihat kehidupan pesantren?  With Nicholas in it of course, though I'm not a fan of him :D Well anyway, overall film ini bagus!!! Gak terlalu banyak dialog, tapi membiarkan penonton menerka/menyimpulkan sendiri apa yang terjadi. Keadaan pesantren & santri pesantren yang digambarkan pun cukup nyata: kumel, ga punya duit, agak kurang gizi, suka keluar malem, tidur tanpa alas kasur dan ereksi di pagi hari, *ups....* hehehe.... Lihat Nicholas pake kumis (kompakan sama Yoga Pratama) bikin gw ngakak!! Hahahaha... Sayang banget tuh poster filmnya ga informatif, bikin orang mikir 'this just another Nico-Dian movie', padahal Dian ga lebih dari peran pembantu sementara 3 cowo lainnyalah yang jadi pemeran utama.


almost 3. The Day The Earth Stood Still














Hampir aja gw nonton film ini kalo ga lihat maghrib ternyata udah lewat selagi asik nonton 3 doa 3 cinta. Siapa sih yang gak ngefans sama mas Nunu? Keanu Reeves adanya... Penasaran aja melihat penampakan terbarunya. Sempat menyesal sih karena gak jadi nonton, tapi langsung lega karena katanya filmnya aneh dan jelek. Another weird sci-fi movie. Keanu Reeves satu satunya pemanis di film itu, kata temen gw yang udah nonton.... Dengan bocoran ending film, gw rasa film itu semodelan sama film gak jelas "The Happening" karya M. Night. Syamalan yang sangat amat aneh dan gw nontonnya di bioskop pula, huh... *merasa merugi*   


3. Transporter 3















Arghh akhirnya gw nonton juga pelem ini!!! Pas liburan Natal sengaja banget gw hindarin pelem ini jauh jauh, mengingat Transporter 2 special-effectnya sangat amat LAME. Tapi akhirnya gw nonton juga bareng sama genggongan (Nisa, Upiw, Ade, Ima), pas liburan Tahun Baru. Lagi ga ada film yang dikecengin sih, tapi karena pengen nonton, yaudah akhirnya kami memutuskan nonton "Bedtime Stories" (walo gw gak suka Adam Sandler). Dari pada Saus kacang gitu looooh... Sayang sekali pas tiba di BIP jam 13.30, tiket yang  14.30 udah abis. Mau nunggu yang 16.30 kelamaan, akhirnya kami pindah ke BSM, untuk menghindari ABG ABG di BIP. Eeeeh taunya di BSM "Bedtime Stories" jam 21.00, yuk mari deh, akhirnya kami nonton "Transporter 3".

Dari trailernya sih (gw liat pas nonton Twilight) tampak bagus, jadi yah gw harap aja special effectnya agak lebih modern dibanding film sebelumnya. Harapan gw terkabul, walo ada beberapa movie mistake (akan gw bahas di alinea berikutnya). Sayangnya film ini tetap dengan "cewe gak penting" kaya di Transporter 2. Mukanya jauh dari indah, penuh bintik yang bikin jijik, aktingnya ga banget, gaya sok seksi dan sok romantis dengan Frank Martin ituuu bikin gw mau muntah. She's a damn lucky bitch, cuman logat Ukraine-nya aja yang kepake. Tapi kami sangat terhibur gara2 si cewe gak penting ini, semenjak keluar dari bioskop, di mobil, sampe di jalan ketika gw dianter pulang Ade (makasih ya De..). Mulut kami penuh dengan cacian dan makian (yang lebay.. of course) untuknya, terutama dari  Ima & Nisa, duo lebay. Yang sukses bikin gw ngakak! I'm, crying while laughing. I Loooove genggongan yang lebay!!


Ini dia nih Movie mistake dari "Transporter 3":
1. Waktu Frank martin turun dari sepeda lalu lompat menembus kaca kanan mobil, masuk ke Audi dan lalu kembali menyetir.... Kenapa kacanya tetap utuh? Padahal jelas jelas pecah!
2. Sebesar apakah kantong mayat yang seharusnya seukuran manusia dewasa normal, dan sebanyak apa udara&tekanan didalam ban, sampe bisa mengangkat kembali Audi yang tenggelam dari dasar sungai ke permukaan? Ga kebayang? Tonton dolo pelemnya.
3. Waktu Audi berhasil diderek oleh traktor dari sungai, kok bisa jalan lagi dengan mulus ya? Jelas jelas isi angin di ban udah dikeluarin semua untuk ngangkat si Audi dari sungai. Yang ada cuman adegan kesulitan nyalain mesin yang basah. Secanggih itukah Audi sampe sampe bannya bisa reload angin sendiri?


AWAKE kapan muncuuullll ??? Gw suka Hayden Christensen & Jessica Alba! *sigh* Murah sih murah di Bandung... tapi sayang agak telat...