Friday, September 17, 2010

Planning trip to China mainland




Kenapa China mainland? Soalnya harga-harga disana (katanya) terjangkau dan pembuatan visanya ga susah. Susah disini dalam arti gak perlu pake rekening bank, hehehe..


Istilah China mainland sebetulnya untuk membedakan antara China daratan dengan Hong Kong (HK), Macau, dan Taiwan. Hong Kong & Macau adalah Special Administrative Region (SAR) yang punya pemerintahan administratif sendiri namun masih merupakan bagian dari People Republic of China (PRC). Sementara kalo Taiwan, sebagaimana kita tahu sudah berpuluh tahun memisahkan diri dari PRC namun sampai saat ini kedaulatannya masih belum diakui oleh PRC. Enaknya kalo pergi ke HK & Macau, tidak perlu pake visa (sudah pernah kesana, hihihi ), mungkin itu sebabnya banyak orang Indonesia yg jalan-jalan ke HK & Macau. Sementara kalau ke China mainland dan Taiwan harus pakai visa dan harus bayar ;P. (note: kalo udah pernah punya visa USA, Schengen, Australia, masuk Taiwan ga perlu pake visa)


Setelah membaca buku “12 hari keliling China Selatan”, jadi tambah pengen pergi ke China mainland. Walau sebenernya bagian dari China mainland yang ingin saya kunjungi adalah Beijing, yang ada di utara dan bukan bagian dari China Selatan, membaca buku tersebut cukup banyak membantu. Mungkin kalo ala backpackers sejati seperti sang pengarang buku, ga afdol pergi ke kota besar seperti Beijing, lebih afdol pergi ke kota-kota yang belum ‘dikerumuni’ oleh para wisatawan. Saya sih teuteuuup pengennya ke Beijing, hehehehe .


Emangnya ada apa sih di Beijing? Tiga tempat paling terkenal di Beijing adalah: Tiananmen square (yang ada foto besarnya Mao Zedong itu lho…), Forbidden city, dan Badaling Great Wall. Badaling adalah salahsatu titik entry ke Great Wall di sebelah utara China, yang juga merupakan titik entry yang paling terkenal & paling banyak dikunjungi oleh wartawan. Bukan tanpa alasan Badaling Great Wall paling banyak dikunjungi, karena dibandingkan dengan titik entry lainnya, Badaling adalah yang paling mudah diraih oleh turis, karena berada di sub-urban kota Beijing dan bisa dicapai dengan menggunakan bis atau kereta. Selain ketiga tempat tersebut, masih banyak sekali tempat-tempat yang bisa dikunjungi di Beijing.

Tiananmen square:








Forbidden city:








Badaling Great Wall:









Tahun 2008 kemarin, Beijing China menjadi host the Olympic Games 2008, sehingga pemerintah China menggelontorkan dana bermilyar-milyar USD untuk membangun berbagai sarana transportasi dan infrastruktur, untuk mempermudah jalur penghubunga(terutama darat) antara kota-kota besar di mainland seperti Beijing, Shanghai, Tianjin, dll. Sebagai turis, kita juga ikut diuntungkan, karena bisa bepergian ke kota-kota besar tersebut dengan menggunakan bullet train super cepat yang maksimal kecepatannya bisa mencapai lebih dari 350 km/jam !! Selain terkenal dengan bullet train-nya, Beijing kini juga mempunyai landmark modern terbaru, yaitu the Beijing National Olympic Stadium atau yang dikenal dengan sebutan bird nest karena arsitekturnya mengambil ide dari sarang burung.


Bird nest:








Beijing-Tianjin bullet train:








Terbang pake maskapai apa nih ke Beijing?
Saat ini pilihan low-cost airlines cukup terbatas: yaitu : Air Asia (AA), yang terbang dari Kuala Lumpur menuju ke kota-kota di China Selatan seperti Chengdu, Guilin, Guangzhou, dll, dan Tianjin adalah kota terdekat ke Beijing jika terbang dengan AA. Namun sayangnya AA tidak membuka jalur penerbangan langsung dari KL ke Beijing, ga ngerti deh kenapaaaa….  Mungkin sih karena persaingan antara maskapai lokal China pun sudah terlalu ketat. Jadiii,, kalo mau ke Beijing pake AA, pilihan yang paling enak adalah Jakarta-KL, lalu KL-Tianjin, lalu disambung Tianjin-Beijing pake bullet train yang hanya 30 menit dan biaya sekitar 200.000 IDR!! Padahal jaraknya sekitar 250 km, murah banget kan??

















A = Tianjin
B = Beijing
C = Guilin

Mungkin Guilin saat ini adalah kota di China Selatan yang paling banyak dipromosikan oleh biro-biro perjalanan. Kabarnya sih alamnya indah bangeeet. Sebetulnya saya pun tertarik sekali ke Guilin, tapi sayangnya Guilin-Beijing belum terhubung oleh bullet-train, sehingga pilihan transportasi cuma dua yaitu kereta biasa (yang kurang bersih) atau pesawat lokal. Banyak sekali pilihan maskapai yang bisa dipilih. Seorang anggota di tripadvisor merekomendasikan Air China (CA), China Southern (CZ), dan Hainan Airlines (HU;situs tidak berbahasa inggris). Namun sayang sekali harga yang ditawarkan oleh CA dan CZ untuk jalur Guilin-Beijing terlampau mahal (sekitar 2,5 juta IDR roundtrip). Padahal banyak lho promo-promo yang ditawarkan CA & CZ, namun bukan untuk kedua kota terkenal tersebut.

Kenapa ngga pake biro perjalanan aja sih? Yang jelas karena pake travel agent itu biasanya mahaaal. Lagipula lebih asik merencanakan sendiri, kan? ;) Jangan tertipu dengan angka-angka yang ditawarkan oleh tour & travel agents. Biaya standard untuk 8 hari keliling China biasanya sekitar 800-900 USD per orang. Kelihatannya sih murah, tapi hati-hati, biaya tersebut biasanya belum termasuk tiket pesawat (cuma land tour), atau kalaupun sudah termasuk tiket pesawat, biasanya belum termasuk airport tax di Indonesia, dan tips untuk tour guide dan sopir. Jangan anggap remeh tips, karena biasanya nominal yang diminta minimal 20 USD per orang per hari. Untuk 8 hari perjalanan, bisa jadi kita harus mengeluarkan uang sebesar 20 USD x 6 hari (2 hari tidak diitung karena di pesawat) = 120 USD. Jadi kalo pake tour, itunglah dengan rinci biaya yang harus dikeluarkan, tidak hanya biaya yang include dalam paket tour, tapi juga biaya yang harus kita keluarkan sendiri.

Lalu, kapan waktu yang tepat untuk pergi ke Beijing? Waktu yang paling disarankan adalah bulan September-Oktober, dimana saat itu adalah autumn, sehingga cuacanya tidak terlalu dingin tetapi juga tidak terlalu panas. Sebaiknya kita menghindari bepergian ke Beijing diantara bulan Juni-Juli karena pada saat itu cuaca adalah yang paling panas sepanjang tahun (tidak mau mengulang pengalaman di India Juni kemarin, hikss). Sementara itu Januari-Maret biasanya adalah bulan dimana kota Beijing paling sering terguyur hujan.

 So, Beijing, see you on October .. !!

 *indahnya duniaaaaa, hihihihi *

 

 

2 comments:

  1. huahahaha...si wiwien akhirnya niat juga jalan2 ke luar negri ya sekarang XDD senang deh.

    ReplyDelete
  2. Saya rasa sih harga disana tidak terlalu murah juga bu. Relatif dua kali lipat dari biaya hidup yang kita keluarkan di Indonesia.
    Waktu yang tepat yang kamu pilih itu, baru saja seminggu yang lalu ada festival kembang api, luar biasa megahnya. Sayang sekali tak berkesempatan melihat secara langsung. Mungkin masih ada Festival lainnya dalam waktu dekat.
    Jadi iri sama kamu bu.
    Kirim-kirim foto yah.
    Titi DJ yah.

    ReplyDelete